PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
Kepentingan Individu.
Kepentingan Organisasi.
Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:
Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Syarat – syarat perencanaan SDM
Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun yang berasal dari lingkungan organisasi (eksternal).
1. Faktor-Faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor – faktor eksternal adalah berbagai hal yang pertumbuhan dan perkembangannya berada diluar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya. Kiggundu, menyebutkan bahwa yang tergolong faktor-faktor eksternal adalah : (a) teknologi, (b) social budaya, (c) politik, dan (d) ekonomi.
Sedangkan S.P.Siagian memperluasnya menjadi 6 faktor, meliputi (a) situasi ekonomi, (b) social budaya, (c) politik, (d) peraturan perundang-undangan, (e) teknologi dan (f) pesaing. Sebenarnya dalam keempat factor yang dikemukakan oleh Kiggundu juga sudah termasuk factor administrasi dan hukum tersebut yang dikemukakan oleh S.P. Siagian tersebut.
2. Faktor—Faktor Internal
Yang dimaksud dengan factor-faktor internal adalah berbagai kendala yang terdapat didalam organisasi itu sendiri. Faktor internal, menurut S.P Siagian adalah : (a) rencana strategic, (b) anggaran, (c) estimasi produksi dan penjualan, (d) usaha atau kegiatan baru, dan (e) rancangan organisasi serta tugas pekerjaan. Sedangkan Kiggundu mengemukakan bahwa factor-faktor internalnya meliputi : (a) Sistem Informasi manajemen dan organisasi, (b) sistem manajemen keuangan, (c) sistem marketing dan pasar, (d) sistem manajemen dan pelaksanaan.
Antara factor-faktor tersebut, baik internal maupun eksternal, saling berinteraksi dan berpengaruh. Perencanaan sumber daya manusia harus bertitik tolak dari pengkajian terhadap factor-faktor tersebut.
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
Kepentingan Individu.
Kepentingan Organisasi.
Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:
Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Syarat – syarat perencanaan SDM
Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun yang berasal dari lingkungan organisasi (eksternal).
1. Faktor-Faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor – faktor eksternal adalah berbagai hal yang pertumbuhan dan perkembangannya berada diluar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya. Kiggundu, menyebutkan bahwa yang tergolong faktor-faktor eksternal adalah : (a) teknologi, (b) social budaya, (c) politik, dan (d) ekonomi.
Sedangkan S.P.Siagian memperluasnya menjadi 6 faktor, meliputi (a) situasi ekonomi, (b) social budaya, (c) politik, (d) peraturan perundang-undangan, (e) teknologi dan (f) pesaing. Sebenarnya dalam keempat factor yang dikemukakan oleh Kiggundu juga sudah termasuk factor administrasi dan hukum tersebut yang dikemukakan oleh S.P. Siagian tersebut.
2. Faktor—Faktor Internal
Yang dimaksud dengan factor-faktor internal adalah berbagai kendala yang terdapat didalam organisasi itu sendiri. Faktor internal, menurut S.P Siagian adalah : (a) rencana strategic, (b) anggaran, (c) estimasi produksi dan penjualan, (d) usaha atau kegiatan baru, dan (e) rancangan organisasi serta tugas pekerjaan. Sedangkan Kiggundu mengemukakan bahwa factor-faktor internalnya meliputi : (a) Sistem Informasi manajemen dan organisasi, (b) sistem manajemen keuangan, (c) sistem marketing dan pasar, (d) sistem manajemen dan pelaksanaan.
Antara factor-faktor tersebut, baik internal maupun eksternal, saling berinteraksi dan berpengaruh. Perencanaan sumber daya manusia harus bertitik tolak dari pengkajian terhadap factor-faktor tersebut.
Hubungan
antara Perencanaan SDM dengan anggaran
Antara manajemen sumber daya manusia dengan anggaran
terdapat hubungan yang sangat erat. Pengaruh nilai terhadap perencanaan sumber
daya manusia sangat jelas pada hubungan ini. Hubungan tersebut dapat dilihat
dalam beberapa hal sebagai berikut:
1. Anggaran merupakan pusat pertemuan antara
polotik dengan administrasi publik, dan merupakan proses lewat mana
konflik-konflik nilai diatasi dan diterjemahkan ke dalam program-program
kongret melalui pengalokasian sumber-sumber daya yang langka ke tujuan-tujuan
program.
2. Karena gaji dan tunjangan merupakan 50 hingga
70% dari pengeluaran instansi pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang
disampaikan oleh pimpinan eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga legislatif,
merupakan pengeluaran untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling umum digunakan
oleh lembaga legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah dari program
instansi adalah pembatasan anggaran atas sejumlah kedudukan dan dialokasiakan
untuk suatu instansi, dan tingkat gaji dan tunjangan yang diperuntukkan bagi
jabatan-jabatan instansi pemerintah. Oleh karena itu persiapan anggaran dan
proses persetujuan merupakan saran melalui mana lingkup dari pada administrasi
publik perhubungan dengan lonteks politik lebih luas.
3. Perencanaan sumber daya manusia merupakan
aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang menjabati antara lingkungan politik
luar dan aktivitas-aktivitas inti seperti analisis pekerjaan, uraian pekerjaan,
evaluasi pekerjaan, dan imbalan/kompensasi.
Dari semuanya itu, kata Klingner & Nalbandian,
perencanaan sumber daya manusia yang diusulkan oleh para manajer instansi
dipengaruhi oleh realitas politik pada prioritas-prioritas yang ditetapkan oleh
lembaga legislatif, dan perkiraan-perkiraan sumber pendapatan.
Hubungan yang menonjol antara perencanaan sumber daya
manusia dengan daya tanggap politik dapat ditunjukkan juga mealaui cara di mana
pemotongan anggaran mempengaruhi instansi-instansi pemerintah. Selama krisis cutback
manajement, langkah pertama dari manajemen biasanya berupa pemberhentian
atau pembatasan penerimaan pegawai baru. Dengan cara demikian ini berarti
berhenti mengisi kedudukan-kedudukan yang ada, dan karenanya
kedudukan-kedudukan itu menjadi kosong. Jika situasinya menjadi sangat serius,
kedudukan-kedudukan yang kurang penting dihapuskan, maka kedudukan-kedudukan
tersebut dihapus selamanya dari instansi, dan gaji dan tunjangan yang
dialokasiakn untuk kedudukan-kedudukan tersebut dikembalikan keapda lembaga
legislatif. Atau, kalau situasi yang sangat buruk (cutback situation) dapat
juga mnyebabkan pengurangan atas gaji dari para pegawai, apakah melaui tindakan
badan legislatif langsung ataukah melalui perundingan dan ratifikasi
persetujuan-persetujuan hasil tawar-menawar bersama.
Oleh karena iru nilai dominan yang paling mempengaruhi
keterkaitan antara perencanaan sumber daya manusia dengan lingkungan luar dan
aktivitas-aktivitas pengalokasian utama adalah daya tanggap politik.
Pada dasarnya, bagaimanapun juga daya tanggap politik
merupakan nilai yang dominan. Pengadilan bisa menuntut gaji yang sama, atau
suatu paket kompensasi/imbalan dapat dirundingkan melalui tawar-menawar
bersama. Tetapi tidak satupun dari keputusan-keputusan itu dapat dilaksanakan
sebelum badan legislatif, memalui persiapan anggaran dan proses persetujuan,
mencairkan dan-dana tersebut untuk mengefektivkan keputusan-keputusan tersebut.
Anggaran dan Manajemen Keuangan
Anggaran
Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai
tujuan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan suatu perencanaan dan
pengendalian yang baik melalui anggaran
Pengertian Anggaran
Ø Pengertian
anggaran menurut M. Munandar dalam bukunya “Budgeting, Perencanaan Kerja,
Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja”, yaitu :“Anggaran adalah suatu
rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi segala kegiatan,
yang dinyatakan dalan unit (kesatuan) moneter dan berlangsung untuk jangka
waktu (periode) tertentu yang akan datang”.
Ø Pengertian
anggaran menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen”, sebagai berikut :
“Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif,
yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang
mencakup jangka waktu satu tahun”.
Ø Sedangkan
pengertian anggaran menurut Narumondang Bulan Siregar dalam bukunya “Penyusunan
Anggaran Perusahaan Sebagai Alat Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan”, menyatakan
bahwa : “Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pelaksanaan
tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematik yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam kesatuan moneter, berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang dan merupakan tanggungjawab pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematik yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam kesatuan moneter, berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang dan merupakan tanggungjawab pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Macam-macam Anggaran
Anggaran yang lengkap dan menyeluruh terdiri dari
beberapa unsur yang masing-masing unsur merupakan suatu paket anggaran yang
dapat dibedakan satu dengan yang lainnya.
Menurut M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran
Perusahaan”, anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang berikut
ini :
Ø Menurut
Dasar Penyusunan
Ø Menurut Cara
Penyusunan
Ø Menurut
Jangka Waktunya
Ø Menurut
Bidangnya
Adapun penjelasan dari pengelompokan anggaran tersebut
diatas adalah sebagai berikut :
Menurut Dasar Penyusunan, anggaran terdiri dari :
Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun
berdasarkan interval kapasitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri
anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas kegiatan yang
berbeda.
Anggaran Tetap, anggaran yang disusun berdasarkan
suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga anggaran statis.
Menurut Cara Penyusunan, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran Periodik, anggaran yang disusun untuk satu
periode tertentu dan pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap
akhir periode anggaran.
b.Anggaran Kontinu, anggaran yang dibuat untuk
mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat (misalnya tiap bulan diadakan
perbaikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan).
Menurut Jangka Waktunya, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran Jangka Pendek, adalah anggaran yang dibuat
dalam jangka waktu paling lama satu tahun(misalnya anggaran untuk keperluan
modal kerja).
b.Anggaran Jangka Panjang, adalah anggaran yang dibuat
dalam jangka waktu lebih dari satu tahun (misalnya anggaran untuk keperluan
investasi barang modal atau disebut juga anggaran modal).
Menurut Bidangnya, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran Operasional, adalah anggaran untuk menyusun
anggaran laporan laba rugi. Anggaran Operasional terdiri dari :
Ø Anggaran
Penjualan
Ø Anggaran
Biaya Pabrik
Ø Anggaran
Beban Usaha
Ø Anggaran
Laporan Laba Rugi
b.Anggaran Keuangan, adalah anggaran untuk menyusun
anggaran neraca. Anggaran Keuangan antara lain terdiri dari :
Ø Anggaran Kas
Ø Anggaran
Piutang
Ø Anggaran
Persediaan
Ø Anggaran
Utang
Ø Anggaran
Neraca
Karakteristik Anggaran
Karakteristik anggaran yang dinyatakan oleh Robert N. Anthony
dan Vijay Govindarajan dalam bukunya “Sistem Pengendalian Manajemen” yang
diterjemahkan oleh F.X. Kurniawan Tjakrawala, mengatakan bahwa anggaran
memiliki karakteristik sebagai berikut :
Ø Anggaran
memperkirakan keuntungan yang potensial dari unitusaha
Ø Dinyatakan
dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah
non moneter
Ø Biasanya
meliputi waktu selama satu tahun
Ø Merupakan
perjanjian manajemen, bahwa manajer setuju untuk bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan dari anggaran
Ø Usulan
anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pembuat
anggaran
Ø Sekali
setuju anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu
Ø Secara
berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan perbedaannya
dianalisis dan dijelaskan
Manfaat Anggaran
Menurut M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran
Perusahaan”, manfaat anggaran yaitu :
Dengan adanya anggaran segala kegiatan dapat terarah
pada pencapaian tujuan utama, dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan
dan kekurangan pegawai, dapat memotifasi pegawai, menimbulkan tanggung jawab
tertetu pada pegawai, menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu,
dan sebagai sumber dana seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin
Sedangkan menurut Winardi dalam buku “Penyusunan
Anggaran Perusahaan Sebagai Alat Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan, manfaat
anggaran yaitu :
Dengan adanya anggaran akan terdapat perencanaan
terpadu, terdapatnya pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, terdapat alat
koordinasi dalam perusahaan, terdapat alat pengawas yang baik, serta akan
terdapatnya alat evaluasi kegiatan perusahaan
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran
sangat bermanfaat bagi manajemen karena anggaran menetapkan tujuan dan sasaran
kegiatan perusahaan, yang juga berfungsi sebagai standar untuk menilai prestasi
dimasa yang akan datang, juga sebagai alat perencanaan, pedoman pelaksanaan
kegiatan, alat pengkoordinasian, alat pengawasan, dan alat evaluasi kerja.
·
Penyusunan Anggaran
Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen
(Konsep, Manfaat dan Rekayasa)”, yang dimaksud dengan penyusunan anggaran
adalah sebagai berikut :
Penyusunan anggaran merupakan proses penetapan peran
setiap manajer dalam melaksanakan program anggaran.
Penyusunan anggaran biasanya dilaksanakan oleh komite
anggaran, komite tersebut anggotanya terdiri atas para manager pelaksana
fungsi-fungsi pokok perusahaan sesuai dengan prinsip keperansertaan. Anggota
tersebut meliputi manager pemasaran, manager produksi, manager teknik, manager
keuangan, dan manager akuntansi
·
Manajemen Keuangan
Definisi Manajemen Keuangan menurut Bambang
Riyanto adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan
syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana
tersebut seefisien mungkin.
Sedangkan Definisi Manajemen Keuangan menurut para
ahli dapat Anda baca dibawah ini :
Liefman : Manajemen Keuangan merupakan usaha
untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh
aktiva.
Suad Husnan : Manajemen Keuangan ialah manajemen
terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Grestenberg : how business are organized to
acquire funds, how they acquire funds, how the use them and how the prof ts
business are distributed.
James Van Horne : Manajemen Keuangan adalah
segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan
aktiva dengan tujuan menyeluruh.
J. L. Massie : Manajemen keuangan adalah kegiatan
operasional bisnis yang bertanggung jawab untuk memperoleh dan menggunakan dana
yang diperlukan untuk sebuah operasi yang efektif dan efisien.
Howard & Upton : Manajemen keuangan adalah
penerapan fungsi perencanaan & pengendalian fungsi keuangan.
JF Bradley : Manajemen keuangan adalah bidang
manajemen bisnis yang ditujukan untuk penggunaan model secara bijaksana
& seleksi yang seksama dari sumber modal untuk memungkinkan unit
pengeluaran untuk bergerak ke arah mencapai tujuannya
Forecasting sumber daya manusia
Ada beberapa metode forecasting sumber daya manusia yang dikenal, yaitu:- Inkrementalisme (atau dekrementalisme) merupakan metode perkiraan yang memproyeksikan perubahan-perubahan garis lurus dalam kebutuhan pegawai berdasarkan fluktuasi anggaran.
- Collective opinion, teknik ini meliputi pengumpulan informasi dari berbagai sumber didalam dan diluar organisasi dan kemudian mencapai kesepakatan kelompok mengenai penafsiran data tersebut.
- Categorical and Cluster forecasting, teknik kategori ini memperkirakan kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai kelompok kedudukan dan teknik kluster ini memperkirakan kelompok-kelompok bersama kedudukan tersebut dengan syarat dan tuntutan akan ketrampilan umum. Ini sering dipakai dalam organisasi yang besar.
- Modeling, metode ini menggunakan matematis dan komputer dimana para manager harus menggunakan teknik-teknik model untuk memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya manusia. Asumsi ini didasarkan pada keadaan ekonomi, perkembagan teknologi, sistem pendidikan, persaingan para majikan, sifat dasar pasar tenaga kerja, sistem kompensasi, jumlah lowongan dan praktek rekruitmen.
Sumber :
http://belajarmanagement.wordpress.com/2009/03/25/forecasting-sumber-daya-manusia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar