Kanak-kanak bertelanjang kaki itu berkumpul bergerombol
Menatap pelangi yang datang menyembul di kejauhan
Disuatu senja, ditepian pantai yang menghampiri rembang
petang
Disebuah pulau, diujung negeri makmur, terkenal subur
Imajinasiku mengembara masuk kedalam lubuk hati mereka
Ingin kutahu apa yang mengisi pikiran mereka
Adakah tanya pada pelangi yang penuh warna itu
Akan masa depan yang boleh mereka lewati
Adakah mereka bertanya pada pelangi yang indah itu
Tentang kebahagian yang boleh mereka rengkuh kelak
Adakah mereka bertanya pada pelangi cerah terang itu
Masih adakah sekolah tuk belajar menangguk ilmu
Imajinasiku makin membara, benakku berceloteh
Masa’kan mereka hanya boleh berharap pada pelangi
Yang datangnya tak menentu dan hanya sesekali
Masa’kan hanya karena gempa dan tsunami,
Yang meluluh lantakkan tanah kelahiran mereka
Mereka jadi kehilangan harapan dan masa depan
Masa’kan hanya karena ayah-ibu mereka digulung ombak
Mereka harus kehilangan balaian kasih dan dekapan sayang
Tak cuma itu…….
Sanak-saudara merekapun turut ditelan samudra
Ranah merekapun diratakan gemulung gelombang
Nuraniku turut hanyut bersama kembara imajinasiku
Seakan ada samudra lepas yang harus kuarungi
Seakan ada gunung menjulang yang harus kudaki
Seakan ada hamparan daratan luas yang harus kuselusuri
Dan menghampiri setiap titik dimana dapat kujumpa asa
Dan bertemu dengan beribu cahaya disetiap penjuru arah
Kan kuajak dengan sepenuh hati, dan kurangkul tuk perduli
Dan kan kuberikan pada kanak-kanak yang menatap pelangi
Wahai ……anak malang yang tengah terisolir oleh derita
Lihatlah apa yang kuhimpun ditangan kanan ini
Dari pelosok nusantara yang masih bertabur kemakmuran
Meski sabda alam, silih berganti menebar bencana
Masih berjajar dermawan-dermawan berhati mutiara
Yang membuka jalan bagimu menuju cita-cita
Dan imajinasiku pergi bersama pudarnya warna pelangi
Namun jiwa-jiwa mulia kuyakindatang dan memberi arti