ANGGARAN KAS
PENDAHULUAN
Masalah pembangunan ekonomi yang
dilakukan oleh suatu Negara selalu diikuti dengan perkembangan dunia usaha yang
semakin meningkat pesat dan rumit, baik itu pada perusahaan besar maupun perusahaan
kecil. Perkembangan dunia usaha yang sangat pesat juga dapat mengakibatkan
persaingan antara berbagai perusahaan, sehingga tidak dapat dipungkiri hanya
beberapa perusahaan saja yang mampu menghadapi perusahaan tersebut.dalam mendirikan suatu perusahaan dan dalam melaksanakan kegiatan
operasionalnya setiap perusahaan harus memiliki sasaran dan tujuan yang ingin
dicapai. Untuk itu perusahaan harus mampu mengelola sumber daya yang
dimilikinya secara optimal. Pengalokasian sumber dana harus direncanakan
setepat mungkin dan penggunaannya harus diawasi supaya hasil yang dicapai
sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Perencanaan meliputi tindakan memilih
dan menghubungkan fakta-fakta dan menggunakan asumsi mengenai masa yang akan
datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang
dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Sebelum perusahaan melakukan
operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus terlebih dahulu merumuskan
kegiatan apa yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang dan hasil apa yang
akan dicapai dari kegitan tersebut,serta bagaimana melaksanakannya. Cara tepat
yang dapat ditempuh pimpinan yaitu dengan menyusun rencana yang baik serta
perlunya pengarahan untuk mencapai tujuan. Rencana yang baik merupakan suatu
patokan sebagai bahan pembandingan dengan kenyataan sebenarnya. Dengan adanya
rencana tersebut, maka aktivitas akan terlaksana dengan baik. Pengawasan
berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan. Maksudnya, mengevaluasi
kerja, apakah dapat ditemukan efisiensi atau para manajer pelaksana telah
bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan serta menerapkan tindakan
korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai rencana. Salah satu alat perencanaan
dan pengawasan adalah anggaran (budget). Anggaran merupakan alat untuk membantu
manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan, dan
juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, penyusunan anggaran harus realistis dengan
memperhitungkan lingkungan eksternal yang akan terjadi dalam jangka waktu
tertentu. Untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik, maka penerimaan dan
pengeluaran kas harus direncanakan sebaik-baiknya dengan menyusun anggaran kas
terlebih dahulu pada awal periode. Anggaran kas merupakan salah satu jenis dari
anggaran. Anggaran kas adalah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang kas dengan jalan memilih alternatif yang tepat mengenai
penyediaan dan penggunaannya selama masih tersedianya waktu yang cukup. Hal
tersebut karena manajemen telah memikirkan cara-cara untuk menutupi kekurangan
kas dan cara penggunaan kelebihan kas secara produktif serta memonitor atau
mengamati penerimaan dan pengeluaran kas. Fakultas Ekonomi merupakan sebuah
instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non- profit (tidak berorientasi pada
perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan
menghasilkan laba bagi perusahaan, tetapi lebih berorientasi pada pelayanan
pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Fakultas Ekonomi juga mengelola
anggaran kas. Anggaran kas disusun oleh bagian umum dan keuangan yang ada pada
fakultas. Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui kapan dalam keadaan
defisit kas atau surplus kas. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh
sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang
akan digunakan untuk menutupi defisit kas tersebut. Sebaliknya dengan
mengetahui jauh sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh
sebelumnya sudah dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihn dana secara
efisien.
PEMBAHASAN
ANGGARAN
KAS
Pengertian Angaran Kas
Menurut M Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”. Mendefinisikan anggaran sebagai berikut:
Menurut M Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”. Mendefinisikan anggaran sebagai berikut:
”Anggaran adalah suatu rencana
keuangan periodik yang disusun program-program yang telah disahkan. Anggaran
merupakan rencana tertulis mengenai suatu organisasi yang dinyatakan secara
kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu
tertentu”.
Menurut Horgen dalam bukunya “Cost Accounting Amanagerial Emphasis”, adalah sebagai berikut:
“ Anggaran merupakan ciri utama dari
kebanyakan sistem pengendalian manajemen kalau di kelola dengan cermat anggaran
akan. (a) Membantu perencanaan, (b) Menyediakan kriteria prestasi, dan (c)
Meninggkatkan komunikasi dan koordinasi dalam organisasi ”.
Menurut Munandar, (1985 : hal 1), pengertian anggaran yaitu:
“Budget (anggaran) ialah suatu
rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”
Menurut Y. Supriyanto, (1985:227), pengertian anggaran yaitu:
“Budgeting menunjukkan suatu proses,
sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan
rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang diperlukan. Pembagian
tugas perencanaan, penyusunan rencana itu sendiri, implementasi dari rencana
tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil-hasil
pelaksanaan rencana.”
Pengertian Kas
Menurut Munawir (1983:14), pengertian kas adalah sebagai berikut:
Menurut Munawir (1983:14), pengertian kas adalah sebagai berikut:
Kas merupakan uang tunai yang dapat
digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian kas
adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank
dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat
diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet).
Pendapat lainnya juga hampir sama di kemukakan oleh: Theodarus M.
Tuanakotta, AK, (1982:150) dalam bukunya Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan
Publik, yaitu:
Kas dan bank meliputi uang tunai dan
simpanan-simpanan di bank yang langsung dapat diuangkan pada setiap saat tanpa
mengurangi nilai simpanan tersebut. Kas dapat terdiri dari kas kecil atau dana-dana
kas lainnya seperti penerimaan uang tunai dan cek-cek (yang bukan mundur) untuk
disetor ke bank keesokan harinya.
Dari pendapat-pendapat tersebut
dapatlah di tarik kesimpulan bahwa kas adalah seluruh uang tunai dan
bentuk-bentuk lainnya yang dapat diuangkan setiap saat apabila perusahaan
membutuhkan.
Pengertian Anggaran Kas
Menurut Lukman Syamsudin, dalam bukunya “Manajemen Keuangan Perusahaan” menyatakan bahwa:
Pengertian Anggaran Kas
Menurut Lukman Syamsudin, dalam bukunya “Manajemen Keuangan Perusahaan” menyatakan bahwa:
“Anggaran kas adalah suatu alat yang
dapat digunakan manajer keuangan untuk meramalkan atau memperkirakan
kebutuhan-kebutuhan dana jangka pendek dan untuk mengetahui kekurangan atau
kelebihan uang selama periode budget”.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa anggaran kas akan memiliki peranan yang penting dalam mengendalikan kas, dimana kegunaannya terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menambah dana dari sumber-sumber intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada setiap akhir tahun anggaran yang ditetapkan.
Dalam menjalankan suatu perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, dibutuhkan suatu efektivitas pengendalian kas terhadap setiap perusahaan dalam kegiatan perusahaannya.
Menurut M. Munandar (1985:311), Anggaran kas adalah:
“Anggaran kas adalah budget yang
merencanakan secara lebih terinci tentang semua jumlah kas beserta
perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama periode tertentu dimasa yang
akan datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas maupun yang berupa
pengeluaran kas”.
Hecket, Wilson dan Campbell, (1981:402) dalam bukunya Controllership, tugasnya Akuntan Manajemen, menyatakan definisi dari anggaran kas adalah:
“Anggaran kas adalah merupakan
program penjualan dan biaya yang terkoordinasi serta terkorelasikan dengan
perubahan-perubahan neraca, penjualan serta pengeluaran yang diperkirakan.”
Menurut Any Agus Kana, (2001: 225)
dalam buku Anggaran Perusahaan mengemukakan bahwa :
“Anggaran kas adalah perencanaan
posisi kas dalam jangka waktu tertentu yang terdiri dari dua bagian yaitu
perencanaan penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas
(aliran kas keluar)”.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa anggaran kas
adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran uang tunai yang
bertalian dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang
menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas
pada periode tersebut.
Unsur-Unsur Anggaran Kas (Cash
Budget) Unsur Anggaran Kas Unsur Anggaran Kas adalah antara lain:
1)
Penerimaan Kas
2)
Pengeluaran Kas,
3)
Net Cash Flow;
4)
Beginning Balance (Saldo Awal),
5)
Ending Balance (Saldo Akhir)
Tahapan Penyusunan Anggaran Kas
(Cash Budget)
Tahapan penyusunan Budget Kas adalah sebagai berikut:
1) Menyusun estimasi penerimaan. dan
pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan. Transaksi-transaksi ini
merupakan transaksi operasional (operating transaction). Pada tahap ini dapat
diketahui adanya defisit atau surplus.
2) Menyusun perkiraan atau estimasi
kebutuhan dana atau kredit dan bank atau sumber dana lainnya.
3) Menyusun kembali estimasi
keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial dan
budget kas yang final.
Manfaat Angaran Kas
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa anggaran berperan sebagai alat bantu manajemen dalam melakukan perencanaan sumber daya yang akan diperoleh dan digunakan, serta mengendalikan bagaimana sumber tersebut digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu. Anggaran dapat membantu manajemen dalam pengendalian kas, karena anggaran kas memberikan informasi yang berguna tentang pola penerimaan dan pengeluaran kas setiap periode operasi perusahaan,
#
Referensi:
- Adisaputro, G. 2007. Anggaran Perusahaan 2. Edisi ke-1. Yogyakarta : BPFE.
- Adisaputro, G. dan Marwan, asri. 1979. Anggaran Perusahaan: Prinsip Mekanisme dan Teknik Penyusunannya. Yogyakarta : bagian penerbitan Universitas Gadjah Mada.
- Adisaputro, G. dan Yunita, A. 2007. Anggaran Bisnis Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian Laba. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
- Ahyari, A. 1989. Anggaran Perusahaan: Pendekatan Kuantitatif. Buku 1. Yogyakarta: BPFE.
- Munandar, M. 2007. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE.
- Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi ke-3. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
- Sasongko, C. dan Parulian, S.R. 2010. Anggaran. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
- Supriyanto, Y. 1995. Anggaran Perusahaan. Edisi ke-1. Yogyakarta : bagian penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Tujuan Penyusunan Anggaran Kas
Dengan menyusun anggaran kas perusahaan akan mampu untuk:
- Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, yaitu dengan memperbandingkan uang kas masuk dengan uang kas keluar. Sehingga saldo kas pada akhir suatu periode akan sama dengan saldo kas awal ditambah penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode dan dikurangi pengeluaran-pengeluaran kas pada waktu yang sama.
- Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus. Defisit terjadi bilamana pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil dari kebutuhan pengeluaran yang harus dibayar. Sebaliknya surplus akan terjadi bilamana pemasukan melebihi pengeluaran, sehingga jumlah saldo akhir periode mengalami peningkatan. Terhadap kemungkinan defisit inilah perusahaan perlu lebih waspada.
- Mempersiapkan keputusan pembelanjaan berjangka pendek atau berjangka panjang. Dengan terjadinya defisit kas perusahaan perlu mencari dana tambahan dari sumber yang paling menguntungkan. Sebaliknya dengan adanya surplus yang diketahui lama sebelumnya, dapat dipersiapkan pemilihan alternatif penggunaan yang paling menguntungkan.
- Menggunakannya sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit. Besar kecilnya kas yang tersedia juga menunjukkan kemampuan perusahaan membelanjai modal kerjanya. Kemampuan pembelanjaan modal kerja ini pada gilirannya juga merupakan dasar bagi perusahaan untuk menggunakan kebijakan kredit sebagai upaya meningkatkan volume penjualan.
- Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan. Sesuatu jenis biaya yang sudah dianggarkan perlu diatur penggunaannya lewat mekanisme otorisasi pengeluaran kas. Dengan demikian plafon anggaran tidak akan terlampaui dan sekaligus disesuaikan dengan keadaan likuiditas perusahaan
- Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya. Dengan demikian varian dalam arus kas masuk maupun kas keluar dapat diketahui yang menjadi penyebabnya.
Dimensi Waktu Perencanaan dan
Pengendalian Kas
Biasanya, perencanaan dan pengendalian kas meliputi tiga dimensi waktu, yaitu budget kas jangka panjang, budget kas jangka pendek, dan budget kas untuk operasional.
Biasanya, perencanaan dan pengendalian kas meliputi tiga dimensi waktu, yaitu budget kas jangka panjang, budget kas jangka pendek, dan budget kas untuk operasional.
- Budget kas jangka panjang sesuai dengan dimensi waktu dari pengeluaran modal dan rencana laba strategis jangka panjang. Estimasi penerimaan kas (terutama dari penjualan barang atau jasa dan pinjaman) dan estimasi pengeluaran kas (terutama untuk biaya-biaya, pengeluaran modal, dan pembayaran utang) merupakan dasar yang sehat untuk keputusan-keputusan yang menyangkut keuangan, penggunaan kas, dan untuk kredit jangka panjang.
- Budget kas jangka pendek sesuai dengan rencana laba taktis jangka pendek. Budget kas jangka pendek memerlukan rencana atau estimasi aliran kas masuk dan kas keluar yang rinci yang secara langsung berkaitan dengan rencana laba tahunan, misalnya estimasi penerimaan kas dari penjualan dan estimasi pengeluaran kas untuk membayar pembelian mesin-mesin dan peralatan yang baru.
- Budget kas untuk operasional digunakan oleh perusahaan terutama untuk perencanaan dan pengendalian aliran kas masuk dan keluar berdasarkan kegiatan sehari-hari (day-to-day operation). Tujuan utama budget ini adalah untuk pengendalian kas yang dinamis atas posisi kas dalam rangka meminimalkan biaya bunga dan opportunity cost karena kas yang menganggur.
Pendekatan
Penyusunan Anggaran Kas
Menurut M. Nafarin (2009:312) terdapat dua pendekatan dalam penyusunan anggaran kas, yaitu : (1) pendekatan kas masuk dan kas keluar, (2) pendekatan akunting keuangan. Pendekatan kas masuk dan kas keluar kadang- kadang disebut juga dengan metode langsung. Pendekatan akunting keuangan kadang-kadang disebut juga dengan metode ikhtisar laba rugi atau metode tak langsung.
Menurut M. Nafarin (2009:312) terdapat dua pendekatan dalam penyusunan anggaran kas, yaitu : (1) pendekatan kas masuk dan kas keluar, (2) pendekatan akunting keuangan. Pendekatan kas masuk dan kas keluar kadang- kadang disebut juga dengan metode langsung. Pendekatan akunting keuangan kadang-kadang disebut juga dengan metode ikhtisar laba rugi atau metode tak langsung.
- Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar
Metode ini didasarkan pada analisis
naik dan turun kas yang dianggarkan yang mencerminkan semua arus kas masuk dan
kas keluar dari anggaran jualan, anggaran biaya/beban, dan anggaran tambahan
produk modal. Metode ini sering digunakan untuk anggaran kas jangka pendek
sebagai bagian dari rencana laba tahunan. Oleh karena itu metode ini disebut
juga dengan pendekatan anggaran kas jangka pendek. Disebut pendekatan anggaran
kas jangka pendek, karena biasanya anggaran dengan metode ini dibuat paling
lama periodenya setahun. Selama setahun tersebut periode anggaran dibagi dalam
tiap triwulan, bulan, minggu, atau hari.
Disebut pendekatan kas masuk dan kas keluar, karena dalam menyusun anggaran kas lebih dahulu ditaksir sumber kas masuk, kemudian ditaksir kas keluar. Setelah itu ditentukan apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas. Dikatakan metode langsung karena metode ini langsung secara rinci mengidentifikasi dari transaksi sumber kas atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus kas keluar.
Disebut pendekatan kas masuk dan kas keluar, karena dalam menyusun anggaran kas lebih dahulu ditaksir sumber kas masuk, kemudian ditaksir kas keluar. Setelah itu ditentukan apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas. Dikatakan metode langsung karena metode ini langsung secara rinci mengidentifikasi dari transaksi sumber kas atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus kas keluar.
- Pendekatan Akunting Keuangan
Titik tolak dalam pendekatan ini
adalah laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas, artinya
disesuaikan dengan perubahan rekening penundaan rekening bukan kas, seperti:
beban/biaya terutang, beban/biaya bayar di muka, depresiasi/ penyusutan/
penghapusan/ amortisasi. Pendekatan ini tidak membutuhkan data yang rinci dan
lebih sedikit rinciannya tentang arus kas masuk dan arus kas keluar. Metode ini
lebih cocok untuk anggaran kas jangka panjang. Oleh karena itu metode ini
disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka panjang. Metode ini
dikatakan pendekatan akunting keuangan, karena cara penyusunan anggaran kas
berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting keuangan. Oleh
karena penyusunan anggaran kas didasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca maka
disebut metode tak langsung.
Menurut Ellen Christina et al (2001:188) ada dua pendekatan dalam menyusun anggaran kas, yaitu :
1. Anggaran Kas Jangka Pendek
Anggaran ini merupakan alat
operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan
anggaran tahunan. Anggaran kas jangka pendek sesuai dengan rencana laba taktis
jangka pendek dan memerlukan rencana atau estimasi aliran kas masuk dan keluar
yang rinci, yang secara langsung berkaitan dengan rencana laba tahunan. Sebagai
contoh estimasi penerimaan kas dari penjualan dan estimasi pengeluaran kas
untuk pembelian mesin-mesin dan peralatan baru. Anggaran kas seperti ini
terutama berfungsi sebagai alat pemberian otorisasi kas keluar yang secara
terus-menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada
umumnya.
2. Anggaran Kas Jangka Panjang
Anggaran ini meliputi jangka waktu
lima sampai sepuluh tahun yang disesuaikan dengan perencanaan perusahaan yang
telah disusun. maka jangka waktu anggaran kas jenis ini disesuaikan dengan
waktu yang tercakup di dalam corporate plan tersebut. Kegunaannya yang terutama
adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumber-sumber
intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran
Sumber dan Penggunaan Kas
Sumber kas masuk yang utama adalah:
Sumber kas masuk yang utama adalah:
- Hasil penjualan produk secara tunai.
- Hasil menagih piutang dagang.
- Pendapatan lain seperti bunga dari Bank, jasa giro, dividen.
- Adanya pengurangan pada aktiva tetap, seperti menjual aktiva yang tidak terpakai.
- Adanya penerimaan yang bukan penghasilan, seperti kredit dari Bank, penjualan obligasi dan lain-lain hutang jangka pendek
- Penambahan modal sendiri oleh pemilik.
Penggunaan kas keluar yang utama
adalah:
- Berbagai pembayaran untuk keperluan operasional perusahaan sehari-hari seperti membeli material/bahan baku, membayar gaji, dan upah tenaga kerja, berbagai biaya yang termasuk sebagai biaya overhead pabrik (kecuali depresiasi/amortisasi yang tidak membutuhkan kas) biaya-biaya penjualan dan biaya administratif.
- Pembayaran pada para kreditur, baik berupa bunga maupun angsurannya.
- Penambahan berbagai aktiva tetap seperti pembelian aktiva tetap.
- Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran dividen atau pengembalian modal.
- Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak, cukai, meterai, restitusi, Ipeda dan lain-lain.
Saldo kas pada akhir
suatu periode (Bulanan/Triwulan/Tahunan) akan sama dengan saldo kas awal
ditambah seluruh penerimaan dikurangi seluruh pengeluaran yang terjadi pada
periode bersangkutan. Bilamana penerimaan melebihi pengeluarannya, maka saldo
kas akhir akan meningkat. Sebaliknya bila pengeluarannya melebihi penerimaan,
maka saldo kas akhir menurun, bahkan mungkin terjadi defisit kas.
Karena anggaran kas seperti yang diuraikan diatas disusun dengan memperkirakan seluruh penerimaan dan seluruh pengeluaran yang terjadi pada sesuatu periode, maka metode anggaran kas seperti ini disebut Metode Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Cash Receipts and Distribursements Method).
Karena anggaran kas seperti yang diuraikan diatas disusun dengan memperkirakan seluruh penerimaan dan seluruh pengeluaran yang terjadi pada sesuatu periode, maka metode anggaran kas seperti ini disebut Metode Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Cash Receipts and Distribursements Method).
Secara ringkas sumber
kas masuk dan penggunaan kas keluar sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Manfaat Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
Laporan sumber dan penggunaan kas ini sangat penting, karena dapat dipergunakan sebagai dasar dalam merencanakan kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa yang akan datang.
Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan cash flow ini akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga.Selain itu kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Karena kas merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, sehingga semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya maupun penggunaannya.
Anggaran Kas Jangka Pendek
Anggaran kas jangka pendek umumnya disusun dengan cara menulusuri jejak berbagai kegiatan perusahaan yang mengakibatkan terjadinya arus fisik masuk dan arus fisik keluar. Arus balik dari jejak arus fisik yang masuk akan mengakibatkan terjadinya arus kas keluar. Demikian pula sebaliknya arus balik dari jejak berbagai arus fisik keluar akan mengakibatkan terjadinya arus kas masuk.
Skema berikut ini akan memberikan gambaran yang jelas adanya berbagai keluar dan masuknya arus kas dan arus fisik.
Skema Arus Fisik dan Arus Kas
Dalam skema tersebut terlihat adanya empat pihak yang sekaligus
menjadi penyalur dana dan penerima dana. Mereka itu adalah:
- Perusahaan yang melaksanakan proses produksi barang/jasa sebagai pihak pertama dan pengambil inisiatif atas terjadinya keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam keseluruhan sistem itu
- Para rekanan/pemilik faktor produksi; yang bergerak dalam pasaran faktor produksi dan pengambil inisiatif atas terjadinya keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam keseluruhan sistem itu
- Konsumen/pembeli produk perusahaan merupakan pihak yang membutuhkan produk perusahaan untuk dikonsumsikan sendiri atau dijual kembali
- Pemilik dana/pemerintah adalah sebagai pihak yang mempercayakan modalnya untuk digunakan oleh perusahaan
Di antara keempat pihak yang membentuk sistem itu terjadilah arus fisik
maupun arus kas yang merupakan arus masuk maupun arus keluar
di antara mereka satu sama lain. Arus fisik masuk terjadi pada saat perusahaan
membeli berbagai faktor produksi yang dibutuhkannya, dan sebagai gantinya
terjadi arus kas keluar pada saat perusahaan membayar faktor produksi yang
digunakannya dalam proses produksi. Arus fisik keluar terjadi pada saat
perusahaan berhasil menjual produknya pada pembeli/konsumen, sebagai gantinya
terjadi arus kas masuk pada saat pembeli membayar harga pokok yang dibelinya.
Arus kas masuk dan arus kas keluar yang terjadi diantara rekanan, perusahaan,
dan konsumen membentuk transaksi rutin atau transaksi operasional yang sifatnya
kontinu.
Di antara perusahaan, Pemilik Modal dan Pemerintah hanya terjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk terjadi pada saat pemilik dan kreditur menyerahkan modalnya pada perusahaan sebagai penyertaan atau sebagai kredit, sedangkan arus kas keluar terjadi pada saat perusahaan membayar kewajiban dalam bentuk pajak,restitusi, bea meterai dan sebagainya pada Pemerintah. Transaksi ini disebut transaksi keuangan yang sifatnya terputus-putus (internittent).
Dengan memahami berbagai kegiatan yang terjadi diantara empat pihak inilah perusahaan akan mampu memperkirakan baik jumlah maupun waktu terjadinya arus kas masuk dan arus kas keluar, baik yang bersifat operasional maupun yang berupa transaksi keuangan. Hasil perekaman arus kas masuk dan arus kas keluar ini kita sebut anggaran kas.
Contoh Kasus Anggaran Kas Jangka Pendek
Berikut ini adalah data yang dimiliki PT LARA yang dikumpulkan untuk melakukan penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 Tahun 20XX:
Di antara perusahaan, Pemilik Modal dan Pemerintah hanya terjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk terjadi pada saat pemilik dan kreditur menyerahkan modalnya pada perusahaan sebagai penyertaan atau sebagai kredit, sedangkan arus kas keluar terjadi pada saat perusahaan membayar kewajiban dalam bentuk pajak,restitusi, bea meterai dan sebagainya pada Pemerintah. Transaksi ini disebut transaksi keuangan yang sifatnya terputus-putus (internittent).
Dengan memahami berbagai kegiatan yang terjadi diantara empat pihak inilah perusahaan akan mampu memperkirakan baik jumlah maupun waktu terjadinya arus kas masuk dan arus kas keluar, baik yang bersifat operasional maupun yang berupa transaksi keuangan. Hasil perekaman arus kas masuk dan arus kas keluar ini kita sebut anggaran kas.
Contoh Kasus Anggaran Kas Jangka Pendek
Berikut ini adalah data yang dimiliki PT LARA yang dikumpulkan untuk melakukan penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 Tahun 20XX:
- Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 20XX
- Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjual secara kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah:
1.
Sebesar 60% dari total penjualan
adalah penjualan tunai dan sisanya adalah penjualan kredit. Untuk penjualan
tunai manajemen menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%.
2.
Untuk penjualan kredit; manajemen
memberlakukan term of payment 5/10, n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan
sebesar 60% akan memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya tidak
memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak memanfaatkan potongan,
50%-nya kaan membayar pada bulan transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan
berikutnya.
3.
Diperkirakan besarnya piutang tak
tertagih (bad debt) adalah 5% dari penjualan kredit.
- Besarnya Cash Opname awal Tahun 20XX adalah Rp 10.000.000,-
- Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan akan dibayar 30% secara tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya. Adapun pembelian yang dilakukan adalah:
- Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah januari Rp 2.500.000,- , Maret Rp 1.000.000,- ,dan Juni Rp 3.000.000,-
Dari data tersebut, diminta:
- Menyusun skedul pengumpulan piutang untuk triwulan 1 tahun 20XX. Sertakan persiapan perhitungannya.
- Menyusun skedul penerimaan kas untuk triwulan 1 Tahun 20XX.
- Menyusun skedul pengeluaran kas untuk triwulan 1 Tahun 20XX.
- Menyusun skedul kas sementara untuk triwulan 1 Tahun 20XX.
Penyelesaian Kasus : Anggaran Kas
Tahunan (Jangka Pendek)
a) Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
a) Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
PT LARA
Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Triwulan 1 Tahun 20XX
Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Triwulan 1 Tahun 20XX
Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai :
- Total penjualan : dari data Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 20XX
- Penjualan Tunai (60%): Total Penjualan x 0,6 (penjualan tunai 60%). Misal, pada bulan Januari (Rp 15.000.000 x 0.6= Rp 9.000.000).
- Potongan Penjualan Tunai (10%): Hasil dari penjualan Tunai x 0.1 (Pot. Penj. Tunai ). Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 x 0.1= Rp 900.000).
- Penjualan Tunai Neto: Hasil dari penjualan tunai ˗ hasil dari pot.penjualan tunai.Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 – Rp 9.00.000= Rp 8.100.000).
- Penjualan Kredit (40%): Total penjualan x 0.4 (penjualan kredit 40%). Misal, pada bulan Januari (Rp 15.000.000 x 0.4 = Rp 6.000.000).
- Bad Debt (5%): Hasil dari penjualan kredit x 0.05 (bad debt 5%). Misal, pada bulan Januari (Rp 6.000.000 x 0.05= Rp 300.000).
- Piutang Neto: Hasil dari penjualan kredit – bad debt. Misal, pada bulan Januari (Rp 6.000.000 – Rp 300.000= Rp 5.700.000) .
b) Skedul Pengumpulan
Piutang / Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
PT LARA
Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
Triwulan 1 Tahun 20XX
Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
Triwulan 1 Tahun 20XX
Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit:
- Piutang Neto didapat dari data pada Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
- Piutang yang mendapat hak discount (60%): Piutang Neto x 0,6 (hak discount). Misal, Pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,6= Rp3.420.000).
- Discount 5%: Piutang yang mendapat hak discount x 0.05 (discount). Misal, pada bulan Januari (Rp 3.420.000 x 0.05 = Rp 171.000).
- Piutang tidak mendapat discount (40%): Piutang neto x 0.4 (piutang tidak mendapat discount). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,4= Rp 2.280.000).
- Piutang yang tidak mendapat discount dilunasi: Hasil dari piutang tidak mendapat discount x 0,5 (pelunasan 50%).Misal, pada bulan Januari (Rp 2.280.000 x 0.5= Rp 1.140.000).
- Total Pengumpulan Piutang: Piutang neto + piutang tidak mendapat discount. Misal, pada bulan Januari (Rp 3.249.000 + Rp 1.140.000= Rp 4.389.000).
c) Anggaran Penerimaan Kas
PT LARA
Anggaran Penerimaan Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
Anggaran Penerimaan Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
Keterangan Anggaran Penerimaan Kas:
- Penjualan Tunai Neto (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai)
- Piutang (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit)
d) Anggaran Pengeluaran Kas
PT LARA
Anggaran Pengeluaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
Anggaran Pengeluaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
Keterangan Anggaran Pengeluaran Kas:
- Pembelian bahan baku tunai: Data pembelian bahan baku x 0,3 (dari perencanaan pembelian bahan baku 30% secara tunai). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.000.000 x 0,3 = Rp 1.500.000)
- Pembelian bahan baku kredit: Data pembelian bahan baku x 0,7 (dari perencanaan pembelian bahan baku 70% secara kredit dibayar bulan berikutnya). Misal, pada bulan Februari (Rp 5.000.000 x 0,7 = Rp 3.500.000)
- Pembayaran hutang: Data didapat dari soal bahwa Januari sebesar Rp 2.500.000 , Maret Rp 1.000.000 , dan Juni Rp 3.000.000.
e) Anggaran Kas
PT LARA
Anggaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
Anggaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
Keterangan Anggaran Kas :
- Kas tersedia: Saldo kas awal + penerimaan kas. Misal, pada bulan Januari (Rp 10.000.000 + Rp 12.489.000 =Rp22.489.000)
- Saldo kas akhir: Kas tersedia – pengeluaran kas. Misal, pada bulan Januari (Rp 22.489.000 – Rp 4.000.000 = Rp 18.489.000)
Anggaran Kas Jangka Panjang
Bila anggaran kas tahunan disusun dengan cara menelusuri jejak arus fisik masuk dan arus fisik keluar, maka anggaran kas jangka panjang disusun dengan cara membandingkan neraca yang disusun antara dua periode anggaran dan perhitungan rugi laba perusahaan yang terjadi selama periode antara kedua neraca tersebut.
Untuk anggaran kas jangka panjang ini sesuai dengan dimensi waktu dari pengeluaran modal dan rencana laba strategik jangka panjang. Estimasi penerimaan kas (terutama dari penjualan barang atau jasa dan pinjaman), sedangkan estimasi pengeluaran kas adalah terutama untuk biaya-biaya, pengeluaran modal dan pembayaran hutang,yang merupakan dasar yang tepat untuk keputusan-keputusan yang berkaitan dengan keuangan.
Secara hipotesis neraca suatu perusahaan adalah sabagai
berikut;
Neraca
Suatu konsep neraca yang paling awal yang menyatakan bahwa neraca selalu seimbang jumlah kekayaan perusahaan sama dengan jumlah modal yang dimiliki ditambah hutang-hutangnya
Misalkan Selama satu tahun usaha terjadi transaksi sebagai berikut ini:
1.
Perusahaan memperoleh laba dan
memakai sebagian dari laba ini
2.
Perusahaan memperoleh hutang lancar
baru
3.
Perusahaan menambah hutang jangka
panjang
4.
Perusahaan menambah setoran
modalnya
5.
Perusahaan mengurangi sebagian dari
aktiva lancar non kas (seperti piutang dan persediaan)
6.
Perusahaan menjual sebagian dari
aktiva tetapnya
Dengan transaksi-transaksi diatas maka akibat yang terrjadi
adalah:
1.
Meningkatnya jumlah modal dan
hutang-hutang perusahaan
2.
Menurunnya jumlah aktiva non kas dan
aktiva tetap yang dimiliki
3.
Meningkatnya seluruh kekayaan
perusahaan yang tercermin dalam meningkatnya jumlah uang kas
Pendekatan seperti diatas berdasarkan
suatu anggapan bahwa seluruh transaksi yang terjadi adalah transaksi kas.
Berbagai transaksi yang menyebabkan meningkatnya/menurunya jumlah kas yang
dipolakan sebagai berikut:
Contoh Kasus Anggaran Kas Jangka Panjang
MARI manufacturer merencanakan menambah kapasitas produksinya pada tahun 1988. Manajemen menyusun perencanaan kas jangka lima tahun (2016-2020).
Data yang sudah berhasil dikumpulkan sebagai berikut :
- Penjualan pada 2016 sebesar Rp 800 juta ; diharapkan akan meningkat terus sebesar Rp 40 juta setahun sampai 2020.
- Perkiraan Biaya Variabel sebesar 40% dari penjualan; sedang Biaya Fixed untuk 2016 sebesar Rp 380 juta dan akan meningkat dengan 10% pada 2019.
- Depresiasi dan Amortisasi merupakan 30% dari Rp 300 juta fixed cost.
- Saldo Kas Riil pada awal 2016 sebesar Rp 70 juta. Modal kerja non kas pada waktu tersebut sebesar 150 juta. Modal kerja non kas ini akan meningkat pada proporsi yang sama dengan meningkatnya penjualan.
- Pajak pendapatan sebesar 30%
- Sumber kas lainnya:
1.
Penjualan aktiva tak terpakai:
2016/5 juta ; 2017/5 juta; 2018/50 juta; 2019/5 juta dan 2020/5 juta
2.
Menjual saham portofolio: 2018/100
juta
3.
Utang Bank jangka panjang: 2017/200
juta.
- Kebutuhan Kas:
1.
Saldo sinking fund pada awal 2016
sebesar 150 juta dan akan ditambah dengan 50 juta lagi pada 2016.
2.
Pembayaran kembali hutang obligasi
sebesar 600 juta dari sinking fund pada 2017.
3.
Pengeluaran modal: 2016/40 juta;
2017/50 juta; 2018/350.000 (beli mesinnya): 2019/100 juta; dan 2020/150 juta.
4.
Pembayaran deviden: 2016/2017
masing-masing sebesar 20 juta setahun; 2018/2019 dan 2020 sebesar 25 juta
setahun.
5.
Pengeluaran lainnya: 2016/5,0 juta;
2017/10 juta; 2018/5,0 juta; 2019/5,0 juta dan 2020/5,0 juta.
Dengan data tersebut diminta untuk:
1. Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.
2. Menyusun anggaran kas jangka panjang.
Penyelesaian :
- Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.
MARI
Manufacturer
Perkiraan Rugi Laba Tahunan
2016-2020 (jutaan)
Perkiraan Rugi Laba Tahunan
2016-2020 (jutaan)
Keterangan Perkiraan Rugi Laba Tahunan:
- Penjualan : Sebesar Rp 800 juta didapat dari data soal, dan pada tahun berikutnya meningkat Rp 40 juta setahun sampai 2020.
- Biaya Variabel (40%) : Penjualan x 0,4 (biaya variabel). Misal pada tahun 2016 (Rp 800 x 0,4 = Rp 320.000).
- Fixed : dari data soal.
- Keseluruhan : Penjumlahan Variabel dan Fixed.
- Laba Sebelum Pajak : Penjualan – Keseluruhan. Misal, tahun 2016 (Rp 800 – Rp 700 = Rp 100).
- Pajak Pendapatan 30% : Laba sebelum pajak x 0,3 (pada setiap tahunnya).
- Laba sesudah Pajak : Laba sebelum pajak - pajak pendapatan 30% (pada setiap tahunnya)
- Menyusun anggaran kas jangka panjang
MARI
Manufacturer
Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas
2016-2020 (jutaan)
Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas
2016-2020 (jutaan)
Keterangan Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas:
- Saldo Kas Awal dari data soal.
- Meningkatnya penjualan 2016 ke 2017 = = 5%. Berpengaruh pada Modal Kerja non Kas pada setiap tahunnya dengan dikalikan 105%.
- Keseluruhan Modal Kerja : Saldo kas awal + Modal kerja non kas (pada setiap tahunnya).
- Kenaikan Modal Kerja Non Kas : Pengurangan hasil modal kerja non kas dari tahun ke tahun berikutnya.
MARI Manufacturer
Anggaran Kas Tahunan
2016-2020
Anggaran Kas Tahunan
2016-2020
Keterangan Anggaran Kas Tahunan :
- Saldo Kas Awal tahun : Untuk tahun 2016 didapat dari data soal, Sedangkan untuk tahun berikutnya didapat dari saldo kas akhir tahun.
- Keuntungan untuk Pajak : Dari data laba sesudah pajak (pada perkiraan rugi laba tahunan).
- Depresiasi dan Amortisasi : 30% dari Rp 300 juta fixed cost.
- Penjualan aktiva tak terpakai, penjualan saham dan utang bank jangka panjang , sudah tertera pada soal.
- Kas tersedia : Dari penjumlahan saldo kas awal tahun, keuntungan untuk pajak, depresiasi dan amortisasi, penjualan aktiva tak terpakai, penjualan saham, dan utang bank jangka panjang.
- Pengeluaran- pengeluaran : sudah tertera pada data yang terkumpul.
- Saldo kas akhir tahun : Kas tersedia – penjumlahan (pengeluaran-pengeluaran), pada setiap tahunnya.
KESIMPULAN
Anggaran
kas adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang kas
dengan jalan memilih alternatif yang tepat mengenai penyediaan dan
penggunaannya selama masih tersedianya waktu yang cukup. Hal tersebut karena
manajemen telah memikirkan cara-cara untuk menutupi kekurangan kas dan cara
penggunaan kelebihan kas secara produktif serta memonitor atau mengamati
penerimaan dan pengeluaran kas. Anggaran kas merupakan bagian dari anggaran
induk sehingga dalam efektifitas penyusunan dan pelaksanaan tergantung pada
penerimaan dan pengeluaran kas yang telah disusun sebelumnya.
REFERENSI
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus